Kisah cangkir cantik yang menawan
Terkadang iri melihat keberhasilan orang lain, seperti pepatah bilang “rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”. Di sebuah toko terpampang gelas cangkir yang cantik, menawan semua mata yang memandang, Di balik kecantikannya ada sebuah cerita, kalau saja cangkir itu bisa bicara dia akan menceritakan kisahnya seperti ini:
Sebelum aku secantik ini, dahulu aku hanya seonggok tanah liat yang kotor, lalu datang seorang pengrajin mengambil aku, dia pukul2 aku, lalu aku beberapa kali di banting, pada saat itu aku meronta “tolong hentikan, aduhhh sakiit, aku tak kuat”, tahan sebentar lagi kata sang pengrajin, sambil terus memukul-mukul aku, sesekali aku dibanting, lalu dia pencet-pencet aku, setelah aku berbentuk cangkir, dia taruh aku diteriknya matahari, aku kepanasan kulitku mengeras, aku berteriak “hentikan aku sudah tak kuat”, tahan sebentar lagi ucap sang pengrajin, penderitaan yang kurasa sudah cukup menguras tenaga, batin dan pikiran ku, tetapi tidak sampai di situ aku terus dibawanya kesebuah tungku besar, lalu aku dimasukkan kedalamnya dan yang kurasakan sangat panas sekali hampir tak kuat aku menahan panasnya, lalu kurasakan sudah mereda panasnya, ku berpikir sudah berhenti sampai disitu tetapi selang beberapa lama aku dilumuri cairan yang berbau sangat menyengat, lalu aku di jemur sampai akhirnya aku disini, di etalase ini, di tempat yang sejuk di puja banyak orang.
Demikianlah Tuhan membentuk kita dimana kita sedang mendapat ujian,cobaan yang kita rasa sangat menyakitkan seakan akan kita tak kuat lagi, tapi di balik proses tersebut ada imbalan yang akan kita terima berupa kesenangan.
Note: Cobalah maknai hidup ini…
| Tweet |
|
0 comments :