Kisah Super

Jika kebencian itu dijadikan cambuk semangat



Rabu ini, saya berangkat pagi-pagi ketempat fitness. Saya adalah pecandu fitness. Saya memakan sesuai pola yang diberikan oleh para pakar kesehatan. Saya tidak merokok dan bergadang. Saya tidak mengkonsumsi obat-obatan yang merusak tubuhku. Pokoknya saya sangat peduli tentang kesehatan.

Suatu hari, ketika saya dan pacarku menghabiskan waktu dipantai, pacarku diam-diam mengambil fotoku dan mempostingnya ke Facebook. Ketika dia memberitahuku bahwa foto yang dia post mendapatkan banyak “jempol”, aku begitu kuatir dengan arti “jempol” itu.

Setelah aku melihat fotoku sendiri, aku terdiam. Badan atletis dengan dada bidang plus perut bentuk enam kotak alias six pack. Aku melihat diriku sendiri tertawa dengan lepas bersama teman-temanku, aku terlihat cukup menarik jika aku tidak boleh menyombongkan diri berteriak, “Keren…”.

Seandainya kamu tahu mengapa aku bisa memiliki badan seperti itu. Dan masih ingat dalam ingatanku 5 tahun lalu aku ditolak seorang wanita yang sangat kusukai. Aku ditolak ketika aku menyatakan perasaanku padanya, plus semua caci maki hina yang membuat telingaku dan hati remuk rata.

Sejak hari itu aku bersumpah akan membuat hinaan itu menjadi pujian sekaligus membuatnya menyesal. Aku berjuang habis-habisan. Dan setelah beberapa tahun inilah hasil yang aku dapatkan plus seorang pacar yang menerimaku dalam segala kekuranganku.

Apakah aku masih membencinya? Tentu saja tidak. Justru aku harus berterimakasih padanya, dia memberiku luka dan Tuhan memberiku penyembuhnya.

Kadang kebencian yang mendalam memang sangat merusak dan tidak baik, tetapi jika kebencian itu dijadikan cambuk semangat untuk menjadi lebih baik, mengapa tidak?





0 comments :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Slide out post Recommended