Kisah Super

Kisah haru tentang Ayah dan IBU dimata FARIZAL




AYAH IBU KU RINDU KALIAN


Ayah... Ibu...
Ini anakmu... Datang berkunjung
Bersimpuh di tengah tengah pusaran kalian
Yang telah mengering oleh panasnya sang surya
Tuk melepas segala kerinduan yang menyelimuti dinding kalbu hatiku

Ayah...
Aku rindu tangan tangan kekarmu
Yang selalu melindungi aku
Dari mereka yang ingin menggangguku
Aku rindu tangan tangan kekarmu
Yang selalu menggandengku
Kala ku sendiri dalam kesepian

Ibu...
Aku rindu tangan tangan halusmu
Yang selalu membelai diriku dengan kehangatanmu
Dari dinginnya angin malam yang menusuk jiwaku
Aku rindu tangan tangan halusmu
Yang selalu membasuh air mataku
Kala ku dilanda kesedihan yang menyayat jiwaku

Ayah... Ibu...
Hanya taburan bunga yang mampu kuberi di atas pusaran kalian
Hanya butiran butiran do'a yang mampu kuucap disela isak tangisku
Saat ku gelar sajadah bersujud menghadap sang Maha Kuasa
Sebagai pengobat rasa rindu yang ada dalam jiwa

Ayah... Ibu...
Kini kalian telah tenang dan bahagia di pangkuan sang Maha Kuasa
Semoga kalian mendapat tempat yang layak disisi-Nya
Aamiin...

Puisi by: RA



Kerinduan yang begitu mendalam dari seorang anak terhadap orang tuanya yang sudah tiada bisa dicurahkan dengan penuh perasaan kedalam bentuk sebuah puisi seperti di atas. Namun lain halnya dengan seorang bocah berumur 10 tahun ini berusaha mengekspresikan kerinduannya melalui perjuangan dan lagu yang dia nyanyikan dalam sebuah acara audisi nasional yang diadakan oleh salah satu TV swasta nasional.

Ya bocah itu bernama Farizal, anak berumur 10 tahun ini berhasil menginspirasi banyak orang melalui penampilannya dalam audisi indonesian idol junior dengan menyanyikan yang berjudul Ibu sakha. Seperti yang kita ketahui, penampilannya membuar dewan juri dan presenter indonesian idol junior menangis. Bahkan salah satu juri “Regina” tidak henti – hentinya meneteskan airmata. Anak ini ingin  memenangkan audisi ini agar Ia bisa mempernaiki makam Ibunya.

Di hadapan para juri Farizal menyanyikan lagu berjudul ‘Ibu’ dengan iringan ukulele. Daniel Mananta, salah satu juri paling awal mewawancarai anak tersebut, dan setelah bernyanyi, anak tersebut mengaku membawakan lagu tersebut untuk orang tuanya yang sudah tiada. Ia mengatakan kepada dewan juri jika Ia lolos, maka Ia akan pulang dan akan memperbaiki makam kedua orang tuanya.

Mari saksikan cuplikan videonya berikut ini, Anda coba hayati dan renungkan, kemudian ambil hikmahnya....




Farizal yakin, kebahagiaan bukan untuk dicari, tapi diciptakan. Dan untuk meraihnya dia harus terus semangat dan tetap berjuang. Anak ini hanyalah satu contoh dari beberapa anak indonesia yang bernasib sama. Semoga kisah junior ini bisa menjadi inspirasi bagi anak indonesia untuk tetap berkarya, dan percaya.



Sumber: Youtube



0 comments :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Slide out post Recommended