Kisah Super

Gunda Gulana (Sebuah Puisi)




Gunda Gulana, Hati Yang Merasa

wanita di pengujung hari
lari bergontai membawa hati sepi
bertetesan bulir bulir air mata tiada henti
meratapi lara wirang kekasih hati

diantara kerumunan orang berlalu lalang
ditebaran rerumputan penuh duri
tiada menjadikan penghalang
untuk menyeruak tanpa peduli

raganya melusuh tanpa warna bersinar
jiwanya tergoncang tanpa tempat mengadu
cinta suci masa indah terucap dulu
menjadi elegi dalam syair cinta bait terakhir


By: Rini Novi Maharani 



0 comments :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Slide out post Recommended